Senin, 25 September 2017

Sejarah Fotografi

SEJARAH FOTOGRAFI
                                   Image result for sejarah fotografi
                                                                   sejarah fotografi heropolo
ASAL MULA FOTOGRAFI

Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia menghasilkan film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama lain dan sebelum masing – masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah kita kenal sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film.

KAMERE  OBSCURA

Berabad – abad yang lalu orang telah mengetahui bahwa kalau cahaya lurus dari sebuah lobang kecil kedalam sebuah ruangan yang gelap maka pada dinding dihadapannya kelihatan bayangan dari apa yang ada dimuka lubang itu. Hanya dalam keadaan terbalik, yang diatas kebawah dan sebaliknya. Ruangan seperti itu “ Kamera Obscura “ yang artinya tidak lain dari padadisebut  kamar gelap. Dari perkataan kamera obcura itulah lahir perkataan kamera, nama yang diberikan untuk alat pemotret.
Inilah yang mula – mula disebut Kamera Obscura ( kamera = kamar, Obscura = gelap ), yaitu sebuah ruangan yang gelap dengan lubang kecil pada salah satu dindingnya.
Siapa yang mula – mula membuat kamera obscura berupa alat untuk “menangkap“ bayangan tidak dapat dipastika. Banyak ilmuwan yang pada zamannya menulis tentang alat itu termasuk Ibnu al Haitam, Roger Bacon, Copernicus, Kepler, Leonardo da Vinci, Newton dan Descartes. Giovanni Battista Della Porta adalah orang pertama yang melengkapi alat kamera obscura dengan sebuah lensa sederhana.

Pinhole Kamera

Dalam bentuknya yang paling sederhana, alat untuk memotret berupa sebuah kotak yang tertutup dengan sebuah lubang pada salah satu dindingnya. Dalam bahasa aslinya kamera ini disebut “ Pinhole Camera “ yang artinya lubang jarum. Pada pinhole kamera tidak terdapat lensa melainkan lubang sebesar ujung jarum. Lubang yang kecil itulah yang meluluskan cahaya untuk penyinaran.
Gambar menunjukan sebuah pinhole kamera dengan lubang sebesar ujung jarum untuk meluluskan cahaya penyinaran. Yang menjulur ke bawah gunanya untuk menutup lubang.

Bahan Peka

Apakah anda mengetahui bahan apa yang digunakan dalam memotret. Yang pasti apapun kamera yang digunakan, yang sederhana atau yang mutakhir, kita tidak dapat memotret. Bila perak nitrat dicampur kapur lalu terkena cahaya akan berubah, mula – mula merah tua lalu lembayung biru. Dengan menyinari campuran itu pada cahaya maka memotret kalau tidak ada bahan yang peka akan cahaya. Kalau bahan peka itu seperti yang terdapat pada film sekarang telah disinari dan kemudian dicuci, bahan peka itu menghasilkan negatif. Dari negatif dicetak gambar positif yang bernama foto. Baik pada negatif maupun pada foto, gambar hitam-putih dibentuk oleh berjuta-juta butir perak logam.
Adapun bahan kimia yang peka akan cahaya sudah diketahui orang sebelum abad ke 12 Zuber seorang ahli kimia bangsa Arab telah menemukan perak nitrat yang peka akan cahaya, kemudian Carl Wilhelm Scheele menemukan bahwa perak nitrat lebih cepat berubah bila kena sinar lembayung. Jadi pada waktu itu orang telah mengetahui bahwa cahaya matahari dapat diuraikan melalui sebuah prisma. Sceele pula yang dapat menetapkan perubahan itu, sehigga tidak lenyap kembali, untuk itu dia menggunakan amoniak.

Sejarah Perkembangan Fotografi dari Tahun 1000- sekarang……

Tahun 1000
Al Hazen, seorang pelajar berkebangsaan Arab menulis bahwa citra (gambar) dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil.

Sekitar 400 tahun kemudian
Leonardo da Vinci, juga menulis mengenai fenomena yang sama. Seandainya tulisan da Vinci dipublikasikan, kemungkinan ia dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera.

Tahun 1558
Battista Delta Porta, dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera melalui buku tentang Camera Obscura yang dipublikasikannya. Kemungkinan karyanya tersebut didasari pada penemuan-penemuan da Vinci.

Awal abad 17
Ilmuwan Italia, Angelo Sala menemukan bahwa bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Bahkan saat itu, dengan komponen kimia tersebut, ia telah berhasil merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama. Problem yang belum bisa diatasinya ialah menghentikan proses kimia, setelah gambar-gambar terekam agar permanen.

Tahun 1727
Johann Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di Jerman, juga menemukan hal yang sama pada percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan bahwa komponen perak nitrat menjadi hitam karena cahaya dan bukan oleh panas.

Sekitar Tahun 1800
Thomas Wedgwood, seorang Inggris, bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra melalui lensa pada camera obscura (sekarang lebih dikenal dengan sebuatan 'Kamera') tetapi hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga Schuize, untuk membuat gambar-gambar negatif (yang kemudian dikenal dengan nama "Fotogram'), pada kulit atau kertas putih yang telah dibubuhi komponen perak dan menggunakan cahaya matahari sebagai penyinaran.

Tahun 1824
Setelah melalui berbagai proses penyempurnaan oleh berbagai orang dengan berbagai jenis pekerjaan dari berbagai negara. Akhirnya pria berkebangsaan Perancis bernama Joseph Nieephore Niepee, seorang lithograpf berhasil membuat gambar permanen pertama yang dapat disebut "FOTO" (tanpa menggunakan kamera), melalui proses yang disebutnya : HELIOGRAVURE (yang proses kerjanya mirip prinsip kerja lithograf) dengan menggunakan sejenis aspal (yang disebutnya Bitumen of Judea) sebagai bahan kimia dasarnya. Kemudian dicobanya menggunakan kamera (Ada sumber yang mengatakan bahwa Niepee sebagai orang pertama yang menggunakan lensa pada camera obscura. Pada masa itu lazimnya camera obscura hanya berlubang kecil), juga bahan kimia lainnya, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan.

Agustus 1827
Setelah saling menyurati beberapa waktu sebelumnya, Niepee berjumpa dengan Louis Daguerre, pria asal Perancil dengan beragam keterampilan (yang juga dikenal sebagai seorang pelukis). Mereka merencanakan bekerjasama untuk menghasilkan foto melalui penggunaan kamera.

Tahun 1829
Niepee secara resmi bekerjasama dengan Daguerre, namun, setelah beberapa lama, Niepee meninggal dunia (tahun 1833).

7 Januari 1839
Dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilmiah, Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya selama ini kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis. Hasil kerjanya yang berupa foto-foto yang permanen itu disebut "DAGUERRETYPE", yang tak dapat diperbanyak / reprint / repro. Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio komersil, dan Daguerretype tertua yang diciptakan tahun 1837 hingga kini masih ada.

Juni 1840
Talbot memperkenalkan Calotype, perbaikan dari sistem sebelumnya, juga menghasilkan negatif diatas kerta.

Oktober 1847
Abel Niepee de st.Victor, keponakan Niepee, memperkenalkan penggunaan kaca sebagai base negatif menggantikan kertas.

Januari 1850
Seorang ahli Kimia Inggris, Robert Bingham, memperkenalkan penggunaan Collodion sebagai emulsi foto, yang saat itu cukup populer dengan sebutan "WET-PLATE Fotografi". Setelah berbagai perkembangan dan penyempurnaan, penggunaan roll film mulai dikenal.

Juni 1888
George Eastman, seorang Amerika, menciptkan revolusi fotografi dunia hasil penelitiannya sejak tahun 1877. Ia menjual produk baru dengan merek KODAK berupa sebuah kamera box kecil dan ringan, yang telah berisi roll film (dengan bahan kimi perak Bromida) untuk 100 exposure. Bila seluruh film digunakan, kamera (berisi film) dikirim ke perusahaan Eastman untuk diproses. Setelah itu, kamera dikirimkan kembali dan telah berisi roll film yang baru. Berbeda dengan kamera masa itu yang besar dan kurang praktis, produk baru dari Eastman tersebut memungkinkan siapa saja dapat memotret dengan leluasa.

Hingga kini
Perkembangan fotografi terus mengalami peninggkatan dan berevolusi menjadi film-film digital yang mutakhir tanpa menggunakn roll film, hingga masuk dalam tahap era digital yang dibarengi dengan teknologi pendukung lainnya.

Read More ->>

Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000




Related image

Assalamualaikum Wr .Wb 
hai kalian apa kabarnya pasti sehat kan dimna pun kalian berada pada kesempatan saya
kali ini saya akan Menerangkan tentang kamera Panasonic MD 10000 


Kamera Panasonic MD 10000
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000
Kamera Panasonic MD 10000 adalah salah satu jenis kamera yang di samping umum, juga baik kualitasnya. Di modul ini saya akan mengulas lebih jauh tentang seluk beluk dan cara-cara pemakaian kamera Panasonic MD 10000. Di mulai dari yang pertama :

·         Prinsip Kerja

Prinsip kerja kamera sangatlah mudah, sama seperti kamera film tetapi bedanya kamera ini mengunakan kaset pita yang terbuat dari selulosa dan sudah di beri kode atau sinyal yang membentuk gelombang pada kaset pita.
Teknisnya : dari sensor cahaya / pantulan cahaya & gelombang suara di ubah menjadi sinyal listrik menjadi suatu gambar pada layar LCD & apabila di record ( direkam ) maka sinyal listrik akan di ubah menjadi semacam garis gelombang pada kaset pita.

·         Bagian-bagian dari kamera MD 10000


·     Komponen kamera
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000


·         Cara pengoperasian kamera

1)       Mengisi Daya Baterai ( menge-charge )

Ø  Pertama-tama keluarkan perlengkapan charge, baterai dan konektor.
Ø  Pasang kabel konektor dari stop kontak ke tempat charge.
Ø  Pasang baterai pada tempat charge baterai.
Ø  Tancapkan / hubungkan kabel konektor tadi ke stop kontak.
Ø  Maka lampu pada charge akan menyala.
a.       Apabila yang menyala warna merah dan hijau, maka proses pengisian masih berlangsung dan baterai dalam kondisi mengisi
b.      Apabila yang menyala warna merah saja, maka proses pengisian telah berhenti dan baterai dalam kondisi penuh.

Ø   Setelah baterai dalam kondisi penuh, maka lepaskan baterai dari tempatnya.
Ø   Lepaskan juga kabel konektor yang ter hubung antara stop kontak dan charger.


2)       Memasang Kaset Pita

Ø   Siapkan Kamera MD 10000 & kaset yang akan digunakan.
Ø   Tekan dan geser tombol OPEN / EJECT
 yang ada pada kompartement
 ( tutup tempat kaset ) sampai
kompartement terbuka.
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000





Ø   Tunggu sampai mekanik / head motor
bergerak sampai ke atas dan membuka sendiri.
Ø   Masukkan kaset pita dan perhatikan posisi kaset tersebut.
o   Posisi kaset : letak pita ( bagian atas kaset ) berada di bawah,  dan letak lubang untuk pemutar ( bagian belakang kaset ) ke arah kamera, dan cover ( bagian depan kaset ) menghadap tidak ke kamera. 
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

Ø  Tekan besi pada head motor dan tunggu sampai head motor brada di bawah serta tidak berputar lagi
Ø   Tutup bagian luar dari kompartement (tutup / cover tempat kaset).
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

3)      Menghidupkan Kamera

Ø  Pasang baterai kamera
Ø  Tekan tombol atau Saklar pada posisi “ON”

Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000





4)       Memilih Mode Pada Kamera / Playback

Ø  Pilih mode “CAMERA” untuk melakukan pengambilan
gambar ( Shooting ).
Ø  Pilih mode “VCR” untuk melihat atau me-review hasil
pengambilan gambar.
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

5)      Setting / Pengaturan Kamera

Setting Kamera MD 10000 sangatlah mudah, Karena semua tombol terintegrasi dalam satu bagian saja. Hanya diperlukan ketelitian dalam menekan tombol yang ada. Struktur kedalaman menu dapat dilihat pada gambar di bawah. Contoh : Saklar geser Mode (CAMERA, VCR),  Saklar geser AUTO/MANUAL/FOCUS dll.



a.       Switch Pada Mode “CAMERA”

Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000




Ø  Mode perekam untuk kategori “AUTO”
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

Ø  Mode perekam untuk kategori “MANUAL”


Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000



b.       Switch Pada Mode “VCR”

Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000



6)      Menggunakan Fungsi “MENU”
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

Ø  Hidupkan kamera Panasonic MD 10000.
Ø  Tekan tombol MENU, seperti pada
Gambar di atas. 
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

Ø   Pilih menu yang akan
disetting dengan menekan
tombol atas & bawah.
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000
Ø  Tekan tombol Tengah atau
kanan untuk menuju sub menu.
 
Ø  Tekan Tombol “MENU” untuk kembali ke menu awal
7)       Microfon Eksternal
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000
Ø   Pasang microfon eksternal pada dudukan ( di atas ataupun di samping kanan kamera ).
Ø   Kencangkan pengunci mic. pada dudukan.
Ø   Atur posisi mic. sesuai kebutuhan, dengan mengendorkan sekrup penyetel pada mic.

Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000
Ø   Pasang dan hubungkan konektor mic. pada port yang telah tersedia pada kamera MD 10000
Ø  Perhatikan dan periksa posisi saklar OFF/MONO/STEREO, lampu Indikator baterai dan saklar OFF ON/WIND CUT 
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

Ø    Atur tingkat sensitifitas pada mic. dengan cara :Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

o   Tekan tombol “MENU”
o   Pilih menu “ADVANCE”  >>  “MIC LEVEL” >> ”AUTO” , ”SET+AGC”  atau “SET”.
Catatan        :
v  AGC : Auto Gain Control (Setting automatic kepekaan mic), tetapi jika dalam posisi AUTO maka AGC akan aktif.
v  [SET+AGC] : Tingkat kepekaan diatur dengan tetap mempertahankan AGC tetap aktif.
v  [SET] : Tingkat kepekaan mic diatur dengan cara manual

o    Setelah itu, tekan tombol kanan / kiri untuk mengatur kepekaan secara manual.
o    Apabila sudah selesai, tekan tombol “MENU” untuk kembali ke menu awal.
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000
8)      Mengatur Warna Alami ( White Balance )
Setting AUTO pada kamera terkadang tidak menghasilkan warna yang alami, oleh sebab itu maka diperlukan setting manual untuk mengatur warna alami dari obyek. Sebagai patokan warna maka dipilihlah warna putih sebab warna putih merupakan gabungan dari semua warna yang ada.
Adapun cara-cara untuk mengatur warna alami atau yang biasa disebut White Balance adalah sebagai berikut :


Ø     Gunakan tutup lensa kamera MD 10000
 sebagai patokan warna putih.
Ø    Pastikan kamera MD stand by pada posisi CAMERA
Ø     Posisikan saklar pada posisi MANUAL


Ø     Tekan tombol bawah hingga indikator White
 Balance terlihat (AWB, dst)
Ø    Tekan tombol kiri / kanan untuk seleksi pilihan mode. 
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000
            1) Seting Auto White Balance
             2) Mode Indoor (untuk penggunaan dalam ruangan
             minim   cahaya / dengan cahaya lampu bolam (kuning)
             3) Mode Outdoor
             4) Mode ManualCara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000
  • Setelah memilih mode Manual White Balance (gambar 4), arahkan kamera pada benda atau objek yang berwarna putih polos, misalkan : tutup lensa kamera MD 10000. Tekan tombol navigasi bagian atas dan tahan, logo Manual White Balance akan berkedip-kedip menyesuaikan gambar/objek. Jika logo selesai berkedip, maka settingan tersebut sudah selesai dengan warna alami objek tersebut. Lakukan sekali lagi untuk memastikan akurasi warna. Catatan : setelah men-setting White Balance, jangan geser saklar ke modus AUTO, karena settingan akan hilang.

 Cara mengambil sudut pandang yang benar

Sudut pandang adalah suatu pandangan atau penglihatan untuk melihat  suatu objek dari posisi tertentu. Cara pengambilan sudut pandang tergantung letak suatu objek atau event yang sedang berlangsung.
Sudut pandang sangat berpengaruh terhadap kualitas atau hasil gambar serta penilaian dari penonton. Oleh karena itu kita perlu mempelajari teknik dan jenis-jenis sudut pandang.
Adapun teknik dan jenis-jenis sudut pandang antara lain :

A.      Jenis-jenis sudut pandang

Ø    Normal Angle
Cara pengambilan gambar ini digunakan untuk kejadian yang biasa / normal. Posisi kamera diatur setinggi mata dan gambar diambil lurus ke arah obyek.
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000



Ø     Low Angle
Pengambilan gambar dengan posisi kamera dibawah dengan sudut menghadap ke atas (ke arah obyek). Dalam sebuah dialog maupun adegan, posisi ini biasanya bertujuan untuk menggambarkan subyek yang kuat, angkuh, berwibawa, dan lebih berkuasa. Penggunaan fungsi zoom dan start/stop record berada di handle atas kamera.
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

Ø     High Angle
Pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih diatas daripada subyek. Dalam sebuah dialog maupun adegan, posisi ini bertujuan untuk menggambarkan subyek yang lemah, tidak berdaya dan digunakan untuk memberikan perspektif ruang dan gambaran situasi keseluruhan. Biasanya ketika juru kamera berdesakan dengan banyak orang, menggunakan cara ini.
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000

 Untuk mendapatkan gambar yang stabil dan tidak goyang, sebaiknya untuk moment statis menggunakan Tripod kamera yang sesuai. Trik lain bila dalam keadaan darurat biasanya dengan menyangga dengan tangan diatas meja.
Cara Mengoperasikan Kamera Panasonic MD 10000
Apa itu rule of third???
Merupakan rumusan yang membagi bidang gambar (layar LCD) menjadi tiga bagian dengan garis vertikal dan horizontal. Prinsip dasar di balik aturan pertiga adalah membayangkan sebuah gambar/obyek ke dalam tiga garis besar (secara horisontal dan vertikal) sehingga Anda memiliki 9 bagian yang berguna unutk mengasilkan foto dengan komposisi yang balance asimetris yang menarik
Pengertian Rule of Third


kesimpulannya obyek ditempatkan disalah satu keempat titik merah tersebut. dari situ kita bisa membuat komposisi foto yang BALANCE dan mempunyai makna yang tajam. 
Pengertian Rule of Third

dari photo di atas bisa diliat si photographer ingin memusatkan perhatian ke bunga matahari yang paling depan, dan dia menggunakan komposisi “rule of third”.

ini salah satu contoh lagi.
Pengertian Rule of Third

Pengertian Rule of Third

Pengertian Rule of Third

Kurang lebih seperti itu teknik komposisi yang paling umum digunakan. sebenarnya masih ada lagi untuk teknik komposisi yaitu istilah 1/3 + 2/3. Dalam dunia fotografi, Rule of third atau aturan 1/3 bagian adalah petunjuk bagaimana caranya memposisikan obyek di 1/3 bagian dalam foto agar lebih enak dilihat. Tehnik ini juga termasuk dalam mengkomposisikan obyek kedalam satu frame, dengan posisi yang tepat mengikuti acuan aturan sepertiga itu. Aturan ini mungkin lebih tepat disebut sebagai panduan, sebab tidak selamanya penempatan obyek di 1/3 bagian foto itu nikmat untuk dilihat bergantung dari obyek dan hasil foto yang dihasilkan oleh fotografer.

Read More ->>

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.